Perkembangan dan Sejarah Biologi Molekuler

Biologi molekuler termasuk ke dalam cabang ilmu biologi yang mencangkup pembahasan mengenai proses, struktur serta mekanisme yang berlangsung di tingkat DNA, RNA, asam amino, dan protein. Perkembangan biologi molekuler mengalami perjalanan panjang selama perkembangan ilmu pengetahuan terutama pada lingkup hayati dan jasad renik. Perkembangan dan sejarah pada biologi molekuler ini diawali dengan penelitian-penelitian yang di lakukan oleh :

1.     Francois Jacob dan James D. Watson (1950 dan 1960), melakukan penelitian yang akan menjadi dasar dalam mempelajari sel dan organ pada organisme tingkat tinggi seperti :

·       Penemuan struktur DNA

·       Peranan RNA (sintesis protein)

·       Kode genetik

·       Cara pengaturan gen pada bakteri

Pada tahun ini juga telah diadakan suatu pendekatan molekuler pada biologi yang akan sangat mempengaruhi dalan ilmu biologi seperti :

·       Histologi : bidang biologi yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis. Histologi dapat juga disebut sebagai ilmu anatomi mikroskopis.

·       Sitologi : ilmu yang mempelajari tentang sel. Pemeriksaan sitologi yang sering digunakan untuk mendeteksi kanker payudara adalah dengan cairan antara selaput pembungkus paru (cairan pleura).

·       Anatomi : cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup.

·       Embriologi : cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio
dalam rahim ibu.

·       Genetika : cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion)

·       Fisiologi : turunan biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi secara fisik dan kimiawi

·       Evolusi : ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan pada makhluk hidup dalam jangka waktu yang sangat lama.

 

2.      Robert Hooke (1665), Mengumumkan penemuan “sel” yang teramati dengan menggunakan mikroskop 30x.

3.     Anton Van Leeuwenhoek (1680), dengan membuat sebuah mikroskop yang ini dapat menunjukkan partikel-partikel yang sangat kecil yang tidak bisa dilihat oleh mata secara langsung. Temuan ini mendukung penelitian Robert Hooke namun segi yang lebih rinci dan aktivitas sel mulai diketahui.

4.     G.J. Mulder (1836), bahwa suatu bagian utama ekstrak yang berasal dari sel-sel tumbuhan dan hewan adalah bahan yang sangat kompleks yang menghasilkan endapan “fibrous” jika ekstrak tersebut dipanasi atau dicampur dengan asam dan G.J. Mulder berkesimpulan bahwa bahan “fibrous” tersebut adalah protein.

5.     George Mendel (1860), Menjelaskan mengenai konsep keturunan atau pewarisan sifat secara merinci. Materi yang diperkenalkan oleh George Mendel adalah faktor dari keturunan atau pewarisan sifat tersebut.

6.     Johannsen (1909), mengumumkan istilah “gen” yang merupakan partikel yang diketahui menurunkan sifat suatu organisme atau mikroorganisme.

7.     Watson dan Crick (1953), melakukan penelitian dengan menemukan DNA dan memperkenalkan istilah Dogma Sentral Biologi yaitu terdiri dari 1) Replikasi, 2) Transkripsi, dan 3) Translasi.

·       Replikasi yaitu suatu proses terjadinya duplikasi atau penggandaan DNA dari untaian ganda di dalam kromosom menjadi untaian ganda lagi dan memiliki struktur yang sama.

·       Transkripsi yaitu adanya perubahan untaian ganda DNA yang menjadi untaian tunggal RNA yang kemudian menuju tahap translasi.

·       Translasi yaitu penerjemahan dari messanger RNA ke rantai asam amino untuk selanjutnya disempurnakan strukturnya sehingga menjadi asam amino yang fungsional.

8.  Maxam, Gillbert, dan Sanger (1977), ditemukannya metode sekuensing yang menjadi perkembangan yang sangat pesat pada biologi molekuler.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konstitusi Genetik

ASPEK-ASPEK MOLEKULER PEMBELAHAN SEL